PRAKTIKUM
BIOLOGI
(Percobaan
Ingehouse)
Disusun
oleh :
Kelompok
2
Diana
Rahayu
Giska
Prilly
Mochamad
Andre
Rizal
Julfahmi
Novita
Sari
Adhi
Yeremia Jordan
XII
IPA 3
DINAS
PENDIDIKAN KOTA BANDUNG
SMA
NEGERI 6 BANDUNG
Jalan
Pasirkaliki N0.51 Telp.6011309 Bandung 40172
TAHUN
AJARAN 2013-2014
Puji syukur kami
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan petunjuk-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Tugas
ini kami buat untuk memenuhi nilai kompetensi mata pelajaran BIOLOGI dan untuk menambah wawasan tentang praktikum yang
kami teliti, sehingga menimbulkan motivasi bagi kami.
Dalam penulisan laporan ini banyak kendala yang kami temui namun kami
dapat melaluinya dan menyelesaikan laporan ini tepat waktu.
Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Allah SWT
2.
Ibu Imas Suprihatiningsih,S.Pd selaku
Guru/Pembimbing BIOLOGI
3.
Orang Tua
4.
Teman Kelompok
5.
Teman Sekelas
Akhir
kata kami ucapkan mohon maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan dalam
laporan kami. Kami harap Ibu memaklumi karena seperti yang Ibu ketahui kami ini
hanyalah siswa yang masih dalam tahap pembelajaran. Tentunya kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari Ibu sebagai guru/pembimbing kami supaya dalam pembuatan laporan selanjutnya bisa
lebih baik lagi, terlebih dari itu agar kami dapat menjadi siswa yang sukses
nantinya. Amin.
Bandung,
12 Oktober 2013
Penulis
Percobaan Ingenhousz
-
Untuk mengetahui dan membuktikan adanya
gas oksigen sebagai hasil dari fotosisntesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang
dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi
terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk
hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga
berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.
Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya)
disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi
karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi)
menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh
organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang
dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.(wikipedia,2009).
Fotosintesis terjadi di kloroplast. Membran dalam
kloropas, membran tilakoid ada penerusan dari lapisan fosfolipid bilayer yang
diatur menjadi kantung-kantung pipih yang ditumpuk jadi satu. Struktur tumpukan
ini dinamakan grana. Stroma adalah lingka=ungan di sekitar tilakoid berisi
cairan semi-liquid. Grana dan membran tilakoid mengandung klorofil sedangkan
stroma mengandung banyak enzimuntuk reaksi pembentukan senyawa organik.Pada
membran tilakoid, pigmen fotosintesis dijajarkan bersama membentuk fotosistem. Fotosintesis terbagi atas 2 reaksi yaitu reaksi terang atau reaksi
bergantung cahaya dan reaksi gelap, atau reaksi tidak bergantung cahaya. Reaksi terang terjadi di grana, persisnya di membran
tilakoid. Reaksi terang menggunakan 2 fotosistem yang berhubungan. Fotosistem I
menyerap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm maka disebut P700, berfungsi
untuk menghasilkan NADPH. Fotosistem II menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 680 nm maka disebut P680, berfungsi untuk membuat potensial oksidasi
cukup tinggi sehingga bisa memecah air. Bila bekerja bersama, 2 fotosistem ini
melakukan proses fotofosforilasi non-siklik yang menghasilkan ATP dan NADPH.
Fotosistem I mentransfer elektron ke NADP+ untuk membentuk NADPH. Kehilangan
elektron digantikan oleh elektron dari fotosistem II. Fotosistem II dengan
potensial oksidasinya yang tinggi dapat memecah air untuk menggantikan elektron
yang ditransfer ke fotosistem I. Kedua fotosistem ini dihubungkan oleh kompleks
pembawa elektron yang disebut sitokrom/komplek b6-f. Kompleks ini menggunakan
energi dari pemindahan elektron untuk memindahakan proton dan mengaktifkan gradient proton yang digunakan oleh enzim ATP sintase.
Saat pusat reaksi Fotosistem II menyerap foton,
elektron tereksitasi pada molekul klorofil P680, yang mentransfer elektron ini
ke akseptor elektron. P680 teroksidasi melepaskan elektron dari kulit terluar
atom Mg. Atom Mg yang teroksidasi dengan bantuan enzim pemecah air, melepaskan
elektron dari atom oksigen dari 2 molekul air. Proses ini membuat P680 menyerap
4 foton untuk melengkapi oksidasi 2 molekul air dan mengahsilkan 1 oksigen.
Elektron yang tereksitasi dibawa oleh plastoquinon dan kemudian diterima oleh
kompleks b6-f. Kehadiran elektron menyebabkan kompleks memompa proton ke celah
tilakoid, kemudian electron dibawa oleh plastosianin ke fotosistem1.
Pusat reaksi fotosistem 1 menyerap foton maka elektronnya tereksitasi. ”Lobang” yang ditinggal elektron segera ditempatin olek elektron dari Fotosistem 2, sedangkan elektron yang tereksitasi tersebut ditanggap oleh ferredoxin. Ferredoxin tereduksi membawa elektron dengan potensial yang tinggi kemudian ditangkap oleh NADP+ untuk membentuk NADPH.Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim NADPH reduktase. Enzim ATP sintase menggunakan gradien proton yang tercipta saat tranpor elektron untuk mensintesis ATP dari ADP+Pi.
Pusat reaksi fotosistem 1 menyerap foton maka elektronnya tereksitasi. ”Lobang” yang ditinggal elektron segera ditempatin olek elektron dari Fotosistem 2, sedangkan elektron yang tereksitasi tersebut ditanggap oleh ferredoxin. Ferredoxin tereduksi membawa elektron dengan potensial yang tinggi kemudian ditangkap oleh NADP+ untuk membentuk NADPH.Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim NADPH reduktase. Enzim ATP sintase menggunakan gradien proton yang tercipta saat tranpor elektron untuk mensintesis ATP dari ADP+Pi.
Reaksi gelap adalah reaksi pembentukan gula dari CO2
yang terjadi di stroma. Berbeda dengan reaksi terang, reaksi gelap atau reaksi
tidak bergantung cahaya bisa terjadi pada saat siang dan malam, namun pada
siang hari laju reaksi gelap tentu lebih rendah dari laju reaksi terang. Reaksi gelap dimulai dengan pengikatan atau fiksasi 6
molekul CO2 ke 6 molekuk gula 5 karbon yaitu ribulosa 1,5 bifosfat, dikatalisis
oleh enzim ribulosa bifosfat karboksilase/oksigenase(rubisco) yang kemudian
membentuk 6 molekul gula 6 karbon. Molekul 6 karbon ini tidak stabil maka pecah
menjadi 12 molekul 3 karbon yaitu 3 fosfogliserat. 3 fosfogliserat kemudian
difosforilasi oleh 12 ATP membentuk 1,3 bifosfogliserat. 1,3 bifosfogliserat
difosforilasi lagi oleh 12 NADPH membentuk 12 molekul gliseradehida 3
fosfat/PGAL. 2 PGAL digunakan untuk membentuk 1 molekul glukosa atau jenis gula
lainnya, sedangkan 10 molekul lainnya difosforilasi oleh 6 ATP untuk kembali
membentuk 6 molekul Ribulosa 1,5 bifosfat. Proses pengikatan CO2 ke RuBP
disebut fiksasi, proses pemecahan molekul 6 karbon menjadi molekul 3 karbon
disebut reduksi dan proses pembentukan kembali RuBP dari PGAL disebut regenerasi.
Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul
yang pertama kali terbentuk setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3.
Kebanyakan tumbuhan menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3. Untuk beberapa tumbuhan, mereka terpaksa melakukan
fotosintesis dengan cara yang sedikit berbeda karena kondisi lingkungan. RuBP,
alih-alih mengikat CO2, justru mengikat O2 sehingga berubah menjadi glikolat
dan terurai. Proses ini disebut fotorespirasi. Saat fiksasi karbon, CO2 dan O2
berkompetisi untuk berikatan dengan RuBP. Pada kondisi normal bersuhu 25 C, 20%
fiksasi karbon untuk fotosintesis hilang karena fotorespirasi. Kemungkinan
makin meningkat saat kondisi panas, kering dan stomata menutup di siang hari
untuk menyimpan air. Kondisi ini menyebabkan CO2 tidak bisa
masuk dan O2 tidak bisa keluar sehingga terjadi fotorespirasi. Untuk
menanggulangi hal tersebut, maka tanaman mengikatkan CO2 ke
fosfoenolpiruvat (PEP),
dikatalisis oleh PEP karboksilase dan membentuk senyawa 4 karbon, biasanya
oksaloasetat. Mekanisme ini disebut mekanisme C4. Pengikatan ini terjadi disel
mesofil. Oksaloasetat kemudian berubah menhadi malat yang memasuki sel seludang
dan disanalah malat melepaskan CO2 untuk memulai siklus Calvin. Mala berubah menjadi
piruvat yang keluar menuju sel mesofil, berubah menjadi PEP untuk berikatan
lagi dengan CO2. Contoh tumbuhan C4 yaitu jagung. Mekanisme fotosintesis lainnya yaitu CAM (Crassulacean
Acid Metabolism). Tumbuhan CAM melakukan persis sama yang dilakukan tumbuhan C4
namun peristiwanya terjadi di sel mesofil dan fiksasi CO2 menggunakan PEP
di malam hari dan sikuls Calvin terjadi di siang hari (Sherenity, 2009)
Berikut adalah beberapa factor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1.)Intensitas cahaya
Lajufotosintesismaksimum,ketikabanyakcahaya.
2.)Konsentrasi karbondioksida
2.)Konsentrasi karbondioksida
Semakin banyak karbon
dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk
melangsungkan fotosintesis.
3.)Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransienzim.
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransienzim.
4.)Kadar air
Kekurangan air
atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbondioksida, sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5.)Kadar fotosintat (hasilfotosintesis)
Jika kadar
fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila
kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
6.)Tahap pertumbuhan
6.)Tahap pertumbuhan
Penelitian
menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan
berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh
(wikipedia2, 2009).
2 Setiap makhuk hidup me
Percobaan
Ingenhouz
Membuktikan
bahwa pada fotosintesis dihasilkan O2.
a)
Beberapa batang tanaman Hydrilla verticillata dimasukkan ke dalam
corong.
b)
Corong ditempatkan ke dalam gelas beker yang berisi air dalam keadaan terbalik
(air
harus penuh) dan dikaitkan dengan kawat penyangga.
c)
Pipa ditutup dengan tabung reaksi yang berisi air secara terbalik.
d)
Perangkat percobaan ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
Hasilnya
pada tabung reaksi terdapat gelembung-gelembung air. Untuk membuktikan
apakah
gas yang muncul itu O2 dapat diuji dengan memasukkan lidi yang membara.
Apabila
terbentuk nyala api, maka gas yang muncul tersebut O2.milik
CO2
+ H2O -------> C6H12O6 +O2 + O2
Alat :
No
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
1
|
Gelas Beker
|
1 buah
|
2
|
Corong
|
1 buah
|
3
|
Tabung reaksi
|
1 buah
|
4
|
Baki
|
1 buah
|
Bahan :
No
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Air
|
Secukupnya
|
2
|
Hydrilla verticillata
|
Secukupnya
|
- Menyiapkan alat dan bahan
- Merangkai alat dan bahan seperti gambar dibawah ini, dengan catatan tabung reaksi harus dalam keadaan penuh berisi air (jangan ada rongga udara).
- Menyimpan rangkaian tersebut dibawah sinar matahri secara langsung
- Menghitung banyaknya gelembung selama 20 menit
- Mengamati banyaknya gelembung dan mencatat pada tabel hasil pengamatan
Waktu
|
Jumlah
Gelembung
|
Rata-rata
banyak gelembung (per menit)
|
10 menit pertama
|
4554 gelembung
|
±
455 gelembung
|
1 menit ke-I
|
263 gelembung
|
263 gelembung
|
1 menit ke-2
|
290 gelembung
|
290 gelembung
|
1 menit ke-3
|
230 gelembung
|
230 gelembung
|
1 menit ke-4
|
420 gelembung
|
420 gelembung
|
1 menit ke-5
|
481 gelembung
|
481 gelembung
|
1 menit ke-6
|
670 gelembung
|
670 gelembung
|
1 menit ke-7
|
619 gelembung
|
619 gelembung
|
1 menit ke-8
|
689 gelembung
|
689 gelembung
|
1 menit ke-9
|
733 gelembung
|
733 gelembung
|
1 menit ke-10
|
920 gelembung
|
920 gelembung
|
Berdasarkan
tabel hasil pengamatan, jumlah dan rata-rata gelembung itu berbeda setiap
menitnya. Tetapi pada 10 menit pertama rata-rata gelembungnya sama setiap
menitnya yaitu 455 gelembung/menit
atau kita sebut gelembung konstan. Tetapi pada 10 menit berikutnya yang kita
hitung setiap menit, ternyata jumlah gelembung setiap menitnya berbeda. Hal itu
dapat terjadi karena pada saat kita praktikum, cahaya mataharinya tidak selalu
bersinar dengan terang karena ada saat-saat tertentu cahaya matahari redup.
Sehingga gelembung yang dihasilkan pun tidak selalu konstan karena proses
fotosintesis tidak berjalan dengan maksimal.
Dan
ada saatnya gelembungnya itu berukuran kecil dan besar. Hal itu terjadi jika
gelembung-gelembung yang kecil itu terperangkap diantara Hydrilla-Hydrilla sehingga pada saat gelembung yang kecil itu ke
atas, mereka sudah dalam keadaan
gelembung besar karena telah menyatu dengan gelembung yang kecil lainnya.
Berdasarkan hasil
percobaan, terbukti jika hasil fotosintesis berupa gas O2, karena
berdasarkan hasil percobaan Ingenhousz muncul gelembung-gelembung pada tabung
reaksi.
Sebaiknya pada saat
percobaan Ingenhousz menambahkan bahan tambahan misalnya menambahkan larutan NaHCO3 agar lebih
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhui fotosintesis khususnya
pada percobaan Ingenhosz.
- http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/08/percobaan-ingenhousz.html
- http://wahyusae.blogspot.com/2012/12/laporan-praktikum-percobaan-ingenhousz.html
- Kistinnah, Idun. 2009. BIOLOGI 3 Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
- Subardi. 2009. Biologi 3 : Untuk Kelas XII SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
LAMPIRAN
1 komentar:
thanks , sangat membantu
Posting Komentar