LAPORAN
KIMIA
(PRODUK
KOLOID-MAYONNAISE)
Disusun
oleh :
Kelompok
3
Aidil
Surya
Asti
Kusriyanti
Diana
Rahayu
Ghoziah
Maya Lubis
M
Fauzi Rahman
Pinna
Swastika
PEMERINTAH KOTA
BANDUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 6
BANDUNG
Jalan
Pasirkaliki No.51 Tlp. 6011309 Bandung 40172
2012-2013
Puji syukur kami
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan petunjuk-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tugas
ini kami buat untuk memenuhi nilai kompetensi BAB Koloid mata pelajaran KIMIA
dan untuk menambah wawasan tentang topik yang kami teliti, sehingga menimbulkan
motivasi bagi kami.
Dalam penulisan laporan ini banyak kendala yang kami temui namun kami
dapat melaluinya dan menyelesaikan laporan ini tepat waktu.
Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Allah SWT
2.
Ibu Kuswati,S.Pd sebagai Guru/Pembimbing
KIMIA,
3.
Orang Tua
4.
Teman Kelompok
5.
Teman Sekelas
Akhir
kata kami ucapkan mohon maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan dalam
laporan kami. Kami harap Ibu memaklumi karena seperti yang Ibu ketahui kami ini
hanyalah siswa yang masih dalam tahap pembelajaran. Tentunya kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari Ibu sebagai guru/pembimbing kami supaya dalam pembuatan laporan selanjutnya bisa lebih
baik lagi, terlebih dari itu agar kami dapat menjadi siswa yang sukses
nantinya. Amin.
Bandung, April 2013
Penulis
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
Membuat
Mayonnaise
·
Untuk mengetahui sistem dan sifat koloid
serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari(pembuatan mayonnaise)
·
Untuk mengetahui cara pembuatan
mayonnaise secara home made
·
Dapat menambah pengalaman dan
pengetahuan mengenai cara pembuatan mayonnaise
·
Setelah kita mengetahui cara membuat
mayonnaise, kita dapat mencoba berwirausaha
Toko makanan
segar (delicattesen) Richard Hellmann di New
York merupakan toko pertama yang menjual mayones dalam toples pada tahun
1905. Mayones buatan Nyonya Hellmann dipasarkan secara besar-besaran pada tahun
1912 dengan merek Hellmann's Blue Ribbon Mayonnaise. Pada saat yang hampir
bersamaan, Best Foods mulai menjual
mayones di pantai barat Amerika sebagai saingan Hellmann's Mayonnaise yang
berjaya di pantai timur. Best Foods membeli merek Hellman pada tahun 1932 dan
kedua merek menjadi tetap menjadi penguasa pangsa pasar mayones di pantai barat
dan pantai timur Amerika Serikat hingga sekarang. Di bagian tenggara Amerika
Serikat, Nyonya Eugenia Duke dari Greenville, South
Carolina pada tahun 1917 mendirikan perusahaan bernama Duke's Product Company
yang menjual sandwich. Mayones buatan Nyonya Eugenia Duke menjadi sangat
terkenal sehingga menjadi satu-satunya produk andalan yang dijual perusahaan.
Mayones Nyonya Eugenia Duke dibeli oleh perusahaan C.F. Sauer pada tahun 1929.
Sampai sekarang Duke's Mayonnaise tetap
merupakan mayones lokal yang tidak dijual di wilayah lain di Amerika dan
satu-satunya mayones Amerika yang tidak mengandung gula.
Mayones
Jepang dibuat dari cuka beras dan mempunyai rasa
yang berbeda dibandingkan dari mayones barat yang dibuat dari cuka hasil
distilasi. Mayones Jepang bukan dijual di dalam toples, melainkan di dalam
botol plastik tipis tembus pandang yang bisa dipencet. Mayones merupakan salah
satu bumbu dalam masakan Jepang. Pure Select produksi Ajinomoto dan
Kewpie adalah dua merek mayones yang menguasai pangsa pasar dalam negeri
Jepang. Dalam bahasa Jepang, penggemar berat mayones yang selalu menambahkan
mayones ke dalam semua makanan yang dimakan disebut mayora.
Menurut Oxford
English Dictionary, mayones pertama kali digunakan dalam buku
masakan berbahasa Inggris pada tahun 1841. Mayones konon diciptakan oleh ahli
masak (chef) Perancis yang
bernama Louis
François Armand du Plessis, duc de Richelieu pada tahun 1756 untuk
merayakan kemenangan Perancis merebut pelabuhan Mahon (ibu kota Minorca di Kepulauan Balearic). "Mahón" merupakan
ejaan Bahasa Perancis untuk pelabuhan Mahon sehingga saus
yang diciptakan bernama "sauce mahónnaise" (saus dari Mahon). Sauce
mahónnaise merupakan asal-usul kata "mayonnaise", tapi cerita ini
konon kurang bisa dipercaya.
Sumber lain
yang lebih bisa dipercaya mengatakan nama sauce Mayonnaise diambil dari nama Charles
of Lorraine, Duke of Mayenne asal barat laut Perancis. Konon saus dingin
yang dimakan bersama ayam oleh Charles de Lorraine, duc de Mayenne disebut
"Mayennaise".
Koloid merupakan Partikel menengah
dalam ukuran antara yang ditemukan dalam larutan dan suspensi dapat dicampur
sedemikian rupa sehingga mereka tetap merata tanpa menetap keluar. Partikel ini
berbagai ukuran dari 10-8 sampai 10-6 m ukuran
dan diistilahkan partikel koloid atau koloid. Campuran mereka membentuk disebut
dispersi koloid. Suatu dispersi koloid terdiri dari koloid dalam media
penyebaran. Contoh dari koloid adalah mayonaise. Mayonaise merupakan salah satu
contoh produk proses emulsi yang banyak dimanfaatkan dalam jenis makanan
kita.emulsi merupakan suatu terdispersi atau suspensi suatu cairan dalam cairan
yang lain yang molekul-molekul kedua cairan tersebut tidak saling berbaur
tetapi saling antagonistik. Pada suatu emulsi terdapat tiga bagian utama yaitu
bagian yang terdispersi yang terdiri dari butir-butir yang biasanya terdiri
dari lemak. Kedua disebut media pendispersi yang biasanya terdiri dari air, dan
bagian ketiga adalah emulsifier yang berfungsi menjaga agar butir minyak tadi
tetap tersuspensi di dalam air.
Mayonaise atau mayonais (mayonaise)
adalah salah satu jenis saus yang dibuat dari bahan utama minyak nabati, telur
ayam dan cuka. Mayonaise umumnya digunakan sebagai perasa pada makanan
seperti selada atau sandwich. Mayonaise ada yang hanya menggunakan kuning
telur saja atau menggunakan sari buah lemon atau mustard sebagai
perasa. Mayonaise merupakan emulsi minyak
nabati dalam asam yang distabilkan oleh lesitin (semacam
lemak) dari kuning telur. Rasa minyak nabati dalam mayonaise tidak terasa
meskipun mayonaise terbuat dari sebagian besar minyak nabati. Hal ini
dikarenakan setiap molekul minyak dikelilingi oleh mikromolekul
dari larutan asam. Prinsipnya bukan mengemulsikan sejumlah larutan
asam ke dalam minyak yang banyak melainkan mengemulsikan sejumlah besar
minyak dalam sebagian kecil larutan asam. Pada produk mayonaise
bagian yang terdispersi adalah minyak nabati, bagian yang mendispersi (media
pendispersi) asam cuka atau lemon juice, dan bagian emulsifiernya adalah kuning
telur. Kuning telur merupakan emulsifier yang sangat kuat (terdapat sejenis
bahan yang memiliki tingkat kesukaan terhadap air dan minyak sekaligus). Satu
ujung molekul tersebut suka air dan ujung yang lainnya suka minyak. Oleh
karenanya bahan itu dapat dijadikan jembatan untuk mencampurkan antara bahan
lemak dan bahan air. Sifat seperti itu sangat dibutuhkan dalam pengolahan
berbagai jenis makanan, seperti dalam pembuatan biskuit, cake, kue, mayonaise,
dan sebagainya.
Pada dasarnya paling sedikit sepertiga kuning telur terdiri dari lemak, tetapi yang menyebabkan daya emulsifier yang kuat adalah kandungan lesitinnya yang terdapat dalam bentuk kompleks sebagai lesitin-protein.
Pada dasarnya paling sedikit sepertiga kuning telur terdiri dari lemak, tetapi yang menyebabkan daya emulsifier yang kuat adalah kandungan lesitinnya yang terdapat dalam bentuk kompleks sebagai lesitin-protein.
Lecithin adalah istilah umum pada setiap
kelompok warna kecoklatan dan zat-kuning lemak yang terdapat pada hewan dan
jaringan tumbuhan, serta kuning telur yang terdiri dari asam fosfat, kolin,
asam lemak, gliserol, glycolipids, trigliserida, dan fosfolipid (misalnya,
fosfatidilkolin, phosphatidylethanolamine, dan
phosphatidylinositol). Fosfatidilkolin merupakan jenis fosfolipid di
lesitin. Fosfolipid termasuk dalam kelompok lemak/lipid yang komponen utamanya
membrane sel karena fosfolipid dapat membentuk bilayers lipid. Kebanyakan
fosfolipid terdiri dari diglycerid, gugus fosfat, dan molekul organik sederhana
seperti kolin, kecuali sphingomyelin yang merupakan turunan dari sphingosine
bukan dari gliserol. Identifikasi fosfolipid pertamakali yaitu lesitin, atau
fosfatidilkolin dalam kuning telur.
Mekanisme lesitin dapat menyatukan minyak
(lemak) dan air (asam cuka pada pembuatan mayonaise) adalah fosfolipid yang
merupakan pembentuk lesitin terdiri dari bagian yang polar (air) dan bagian
yang non polar (minyak/lemak). Bagian kepala fosfolipid merupakan bagian yang
hidrofilik (tertarik pada air) dan bagian ekor yaitu tertarik pada hidrofobik
(tidak suka dengan air/menjauhi air dan lebih terikat pada minyak/lemak).
Kepala hidrofilik berisi gugus fosfat bermuatan negative, yang kemungkinan juga
terdiri dari kelompok/jenis polar yang lainnya. Ekornya yang bersifat
hidrofobik terdiri dari asam lemak rantai hidrokarbon. Ketika berada pada
kondisi di dalam air fosfolipid tersebut membentuk berbagai struktur tergantung
pada sifat spesifiknya dan dalam hal pembuatan mayonaise fosfolipid tersebut
membentuk/berperan sebagai emulsifier dimana yang berperan dalam menyatukan
antara minyak nabati dan sam cuka/lemon juice yang merupakan bahan utama
pembuatan mayonaise menjadi suatu emulsi setengah padat yang kompak/mantap atau
sering disebut juga emulsi permanen.
Rahasia membuat mayonaise terletak pada
pemisahan bahan penyusunnya menjadi emulsi. Perbandingan yang tepat bahan-bahan
penyusunnya akan mempengaruhi hasil. Berapapun banyaknya telur dan larutan asam
dalam hal ini adalah jus lemon yang dikocok, keduanya akan memisah. Untuk
mengikatnya diperlukan lesitin dari kuning telur sebagai penstabil. Kuning
telur berfungsi melarutkan seperti deterjen yang melarutkan minyak dan jus
lemon.
Fungsi dari
bahan-bahan pembuat mayonaise:
1.
Minyak
sayur. Minyak yang digunakan sebaiknya bukanlah minyak goreng karena
minyak sayur memiliki kadar lemak yang rendah. Selain itu minyak sayur tak akan
membeku jika dimasukan ke dalam refrigator. Minyak sayur juga merupakan bahan
utama yang akan bereaksi dengan kuning telur untuk menciptakan emulsi. Untuk resep
tradisional Prancis minyak nabati yang digunakan adalah minyak zaitun.
2.
Kuning telur. Kuning telur berfungsi sebagai emulgator larutan
asam dengan minyak nabati. Bisa saja menggunakan putih telur, tetapi diperlukan
pengadukan yang sangat cepat jika menggunakan putih telur.
3.
Cuka.
Cuka berfungsi sebagai pembunuh kuman pada telur dan merupakan zat terdespersi
dalam medium pendispersi minyak nabati
4.
Garam. Berfungsi sebagai penyedap pada mayonaise
Mayonaise
buatan sendiri mengandung kadar lemak hingga 85%, sedangkan mayonaise produksi
pabrik mengandung kadar lemak sekitar 70-80%. Mayonaise rendah lemak mengandung
tepung dan bahan pengisi lain untuk meniru mayonaise yang asli.
Mayonaise dibuat dari kuning telur mentah sehingga bisa menyebabkan
sumber infeksi salmonela. Pastikan telur sudah dicuci bersih dan gunakan telur
yang masih segar jika ingin membuat mayonaise sendiri. Mayonaise buatan sendiri
hanya tahan beberapa hari di dalam lemari es.
Karena mayonaise terbuat dari bahan utama jus lemon,
kuning telur dan minyak nabati maka dapat dipastikan jika mayonaise mengandung
vitamin C, Vitamin A, kadar lemak yang tinggi, kolesterol, protein yang tinggi
dan asam amino yang penting bagi tubuh. Adapun kandungan utama alam 100 gram
mayonaise adalah sebagai berikut:
Zat gizi
|
Jumlah
|
Kalori (kcal)
|
162 kkal
|
Protein
|
12,8 gr
|
Lemak
|
20 gr
|
Karbohidrat
|
0,7 gr
|
Vitamin A
|
900 SI
|
Vitamin C
|
0,50 g
|
Thiamin
|
0,10 mg
|
Bahaya Mayonaise
Hati-hatilah dalam mengkonsumsi
mayonaise. Karena selain kandung lemak yang cukup tinggi, mayonaise juga
mengandung kolesterol dalam jumlah yang lumayan banyak dibandingkan bahan
makanan lain. Kandungan kolesterol di dalam 100 gram mayonaise adalah sekitar
424 mg. Wow, cukup banyak ya. Padahal kita dianjurkan untuk mengkonsumsi
kolesterol kurang dari 300 mg perhari. Jadi, mengkonsumsi mayonaise sebaiknya
tidak terlalu banyak.
·
Mangkok
·
Sendok
·
1 buah Pengaduk
·
4 butir Kuning Telur
·
2 sdm Sari Lemon
·
1 sdt Garam
·
¼ sdt Penyedap Rasa
·
1 sdm Mustard
·
± 500 mL Minyak Nabati
·
20 mL Cuka
2. Alat
dan bahan disiapkan
3. Kuning
telur, Garam, Cuka, Penyedap Rasa, dan Mustard dimasukkan ke dalam mangkok lalu
diaduk hingga tercampur rata.
4. Bahan-bahan
dalam mangok diaduk dengan kecepatan konstan selama 3-5 menit.
5. Sedikit
demi sedikit minyak nabati dimasukan kedalam campuran bahan-bahan yang sedang
diaduk hingga mayonnaise mengental.
6. Mayonnaise
dimasukan kedalam wadah. Wadah ditutup secara rapat.
7. Wadah
berisi mayonnaise disimpan dalam kulkas sampai dingin.
8. Mayonnaise
siap disajikan.
MODAL
DALAM PEMBUATAN “CHEMIST MAYONNAISE”
Mustard 1 botol @Rp. 20.700,-
Minyak Kedelai 1L @Rp. 33.000,-
Telur 1 kg @Rp.
18.000,-
Cuka 1 botol @Rp.
2500,-
Garam 1 bungkus @Rp. 500,-
Sari Lemon 1 botol @Rp. 12.500,- +
JUMLAH Rp.
87.200,-
Karena bahan-bahan dalam pembuatan
“chemist mayonnaise” berasal dari bahan yang berkualitas, sehingga kita
menetapkan harga 1 botol “chemist mayonnaise”
seharga Rp. 15.000,-
Semua bahan diatas dapat dibuat menjadi
7 botol mayonnaise. Sehingga kita mendapatkan income sebesar 7 x Rp 15.000 = Rp.
105.000,-
PENGHITUNGAN
LABA
Karena
modal kita sebesar Rp. 87.200,- dan
income kita sebesar Rp. 105.000,- sehingga kita mendapatkan laba sebesar Rp.
105.000 - Rp. 87.200 = Rp. 17.800,-
Persentase
laba :
x 100%
Persentase
laba :
x
100% = 20,4 %
Pada
produk “chemist mayonaise”, bagian yang terdispersi adalah minyak nabati,
sedangkan bagian yang mendispersi (media pendispersi) adalah asam cuka. Ketika membuat mayonaise, campuran
yang terbentuk bukanlah larutan, melainkan heterogen. Karena campuran tersebut
berasal dari minyak dan air. Air yang bersifat polar tidak dapat bercampur
dengan minyak yang bersifat polar. Untuk dapat “mendamaikan” air dan minyak,
harus ada zat “penghubung” antara keduanya. Zat
penghubung yang menyebabkan pembentukan emulsi(emulsifier) dalam mayonaise
adalah kuning telur. Kuning telur merupakan emulsifier yang sangat kuat (karena
di dalam kuning telur terdapat sejenis bahan yang memiliki tingkat kesukaan
terhadap air dan minyak sekaligus).
Mayonaise merupakan salah satu
contoh produk proses emulsi yang banyak dimanfaatkandalam jenis makanan kita.
Mayonaise merupakan emulsi minyak dalam air dengan kuning telur berfungsi
sebagai emulsifier. Emulsi merupakan jenis koloid yang dibentuk oleh fasa
terdispersi cair di dalam medium pendispersi cair. Pada produk mayonaise,
bagian yang terdispersi adalah minyak nabati bagian yang mendispersi (media pendispersi)
adalah asam cuka atau dan bagian emulsifier adalah kuning telur. Kuning
telur merupakan emulsifier yang sangat kuat (terdapat sejenis bahan yang
memiliki tingkat kesukaan terhadap air dan minyak sekaligus). Satu ujung
molekul tersebut suka air dan ujung yang lain suka minyak. Oleh karena itu
bahan tersebut banyak dijadikan jembatan untuk mencampurkan antara bahan lemak
dan air dan sifat ini sangat dibutuhkan dalam pengolahan makanan seperti
mayonaise.
DAFTAR PUSTAKA
·
Koloid
mayo. 2013. Koloid Mayonnaise. http://koloidmayo-ipa4.blogspot.com/2013/02/koloid-mayonaise.html. Diakses pada
tanggal 30 Mei 2013.
·
Wikipedia.
2013. Mayonnaise. http://id.wikipedia.org/wiki/Mayones. Diakses pada
tanggal 30 Mei 2013.
·
Pangaweruh
blogspot. 2012. Sejarah,
Proses Pembuatan dan Manfaat Mayonaise . http://share-pangaweruh.blogspot.com/2012/06/sejarah-proses-pembuatan-dan-manfaat.html. Diakses pada
tanggal 30 Mei 2013.
0 komentar:
Posting Komentar