Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 29 Juni 2014

LAPORAN BIOLOGI (INGENHOUSE)

PRAKTIKUM BIOLOGI
(Percobaan Ingehouse)

 
Disusun oleh :

Kelompok 2
Diana Rahayu
Giska Prilly
Mochamad Andre
Rizal Julfahmi
Novita Sari
Adhi Yeremia Jordan


XII IPA 3
  
DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG
SMA NEGERI 6 BANDUNG
Jalan Pasirkaliki N0.51 Telp.6011309 Bandung 40172
TAHUN AJARAN 2013-2014

             Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Tugas ini kami buat untuk memenuhi nilai kompetensi mata pelajaran BIOLOGI dan untuk menambah wawasan tentang praktikum yang kami teliti, sehingga menimbulkan motivasi bagi kami.
           Dalam penulisan laporan  ini banyak kendala yang kami temui namun kami dapat melaluinya dan menyelesaikan laporan ini tepat waktu.
Tidak lupa kami mengucapkan  terima kasih kepada :
1.      Allah SWT
2.      Ibu Imas Suprihatiningsih,S.Pd selaku Guru/Pembimbing BIOLOGI
3.      Orang Tua
4.      Teman Kelompok
5.      Teman Sekelas
Akhir kata kami ucapkan mohon maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan dalam laporan kami. Kami harap Ibu memaklumi karena seperti yang Ibu ketahui kami ini hanyalah siswa yang masih dalam tahap pembelajaran. Tentunya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari Ibu sebagai guru/pembimbing kami supaya dalam pembuatan laporan selanjutnya bisa lebih baik lagi, terlebih dari itu agar kami dapat menjadi siswa yang sukses nantinya. Amin.

Bandung, 12 Oktober  2013



                                                                            Penulis

   



Percobaan Ingenhousz
-          Untuk mengetahui dan membuktikan adanya gas oksigen sebagai hasil dari fotosisntesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.(wikipedia,2009).
Fotosintesis terjadi di kloroplast. Membran dalam kloropas, membran tilakoid ada penerusan dari lapisan fosfolipid bilayer yang diatur menjadi kantung-kantung pipih yang ditumpuk jadi satu. Struktur tumpukan ini dinamakan grana. Stroma adalah lingka=ungan di sekitar tilakoid berisi cairan semi-liquid. Grana dan membran tilakoid mengandung klorofil sedangkan stroma mengandung banyak enzimuntuk reaksi pembentukan senyawa organik.Pada membran tilakoid, pigmen fotosintesis dijajarkan bersama membentuk fotosistem. Fotosintesis terbagi atas 2 reaksi yaitu reaksi terang atau reaksi bergantung cahaya dan reaksi gelap, atau reaksi tidak bergantung cahaya. Reaksi terang terjadi di grana, persisnya di membran tilakoid. Reaksi terang menggunakan 2 fotosistem yang berhubungan. Fotosistem I menyerap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm maka disebut P700, berfungsi untuk menghasilkan NADPH. Fotosistem II menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nm maka disebut P680, berfungsi untuk membuat potensial oksidasi cukup tinggi sehingga bisa memecah air. Bila bekerja bersama, 2 fotosistem ini melakukan proses fotofosforilasi non-siklik yang menghasilkan ATP dan NADPH. Fotosistem I mentransfer elektron ke NADP+ untuk membentuk NADPH. Kehilangan elektron digantikan oleh elektron dari fotosistem II. Fotosistem II dengan potensial oksidasinya yang tinggi dapat memecah air untuk menggantikan elektron yang ditransfer ke fotosistem I. Kedua fotosistem ini dihubungkan oleh kompleks pembawa elektron yang disebut sitokrom/komplek b6-f. Kompleks ini menggunakan energi dari pemindahan elektron untuk memindahakan proton dan mengaktifkan gradient proton yang digunakan oleh enzim ATP sintase.
Saat pusat reaksi Fotosistem II menyerap foton, elektron tereksitasi pada molekul klorofil P680, yang mentransfer elektron ini ke akseptor elektron. P680 teroksidasi melepaskan elektron dari kulit terluar atom Mg. Atom Mg yang teroksidasi dengan bantuan enzim pemecah air, melepaskan elektron dari atom oksigen dari 2 molekul air. Proses ini membuat P680 menyerap 4 foton untuk melengkapi oksidasi 2 molekul air dan mengahsilkan 1 oksigen. Elektron yang tereksitasi dibawa oleh plastoquinon dan kemudian diterima oleh kompleks b6-f. Kehadiran elektron menyebabkan kompleks memompa proton ke celah tilakoid, kemudian electron dibawa oleh plastosianin ke fotosistem1.
Pusat reaksi fotosistem 1 menyerap foton maka elektronnya tereksitasi. ”Lobang” yang ditinggal elektron segera ditempatin olek elektron dari Fotosistem 2, sedangkan elektron yang tereksitasi tersebut ditanggap oleh ferredoxin. Ferredoxin tereduksi membawa elektron dengan potensial yang tinggi kemudian ditangkap oleh NADP+ untuk membentuk NADPH.Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim NADPH reduktase. Enzim ATP sintase menggunakan gradien proton yang tercipta saat tranpor elektron untuk mensintesis ATP dari ADP+Pi.
Reaksi gelap adalah reaksi pembentukan gula dari CO2 yang terjadi di stroma. Berbeda dengan reaksi terang, reaksi gelap atau reaksi tidak bergantung cahaya bisa terjadi pada saat siang dan malam, namun pada siang hari laju reaksi gelap tentu lebih rendah dari laju reaksi terang. Reaksi gelap dimulai dengan pengikatan atau fiksasi 6 molekul CO2 ke 6 molekuk gula 5 karbon yaitu ribulosa 1,5 bifosfat, dikatalisis oleh enzim ribulosa bifosfat karboksilase/oksigenase(rubisco) yang kemudian membentuk 6 molekul gula 6 karbon. Molekul 6 karbon ini tidak stabil maka pecah menjadi 12 molekul 3 karbon yaitu 3 fosfogliserat. 3 fosfogliserat kemudian difosforilasi oleh 12 ATP membentuk 1,3 bifosfogliserat. 1,3 bifosfogliserat difosforilasi lagi oleh 12 NADPH membentuk 12 molekul gliseradehida 3 fosfat/PGAL. 2 PGAL digunakan untuk membentuk 1 molekul glukosa atau jenis gula lainnya, sedangkan 10 molekul lainnya difosforilasi oleh 6 ATP untuk kembali membentuk 6 molekul Ribulosa 1,5 bifosfat. Proses pengikatan CO2 ke RuBP disebut fiksasi, proses pemecahan molekul 6 karbon menjadi molekul 3 karbon disebut reduksi dan proses pembentukan kembali RuBP dari PGAL disebut regenerasi.
Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3. Kebanyakan tumbuhan menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3. Untuk beberapa tumbuhan, mereka terpaksa melakukan fotosintesis dengan cara yang sedikit berbeda karena kondisi lingkungan. RuBP, alih-alih mengikat CO2, justru mengikat O2 sehingga berubah menjadi glikolat dan terurai. Proses ini disebut fotorespirasi. Saat fiksasi karbon, CO2 dan O2 berkompetisi untuk berikatan dengan RuBP. Pada kondisi normal bersuhu 25 C, 20% fiksasi karbon untuk fotosintesis hilang karena fotorespirasi. Kemungkinan makin meningkat saat kondisi panas, kering dan stomata menutup di siang hari untuk menyimpan air. Kondisi ini menyebabkan CO2 tidak bisa masuk dan O2 tidak bisa keluar sehingga terjadi fotorespirasi. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka tanaman mengikatkan CO2 ke fosfoenolpiruvat (PEP), dikatalisis oleh PEP karboksilase dan membentuk senyawa 4 karbon, biasanya oksaloasetat. Mekanisme ini disebut mekanisme C4. Pengikatan ini terjadi disel mesofil. Oksaloasetat kemudian berubah menhadi malat yang memasuki sel seludang dan disanalah malat melepaskan CO2 untuk memulai siklus Calvin. Mala berubah menjadi piruvat yang keluar menuju sel mesofil, berubah menjadi PEP untuk berikatan lagi dengan CO2. Contoh tumbuhan C4 yaitu jagung. Mekanisme fotosintesis lainnya yaitu CAM (Crassulacean Acid Metabolism). Tumbuhan CAM melakukan persis sama yang dilakukan tumbuhan C4 namun peristiwanya terjadi di sel mesofil dan fiksasi CO2 menggunakan PEP di malam hari dan sikuls Calvin terjadi di siang hari (Sherenity, 2009)
Berikut adalah beberapa factor utama yang menentukan laju fotosintesis:
      1.)Intensitas cahaya
Lajufotosintesismaksimum,ketikabanyakcahaya.
2.)Konsentrasi
karbondioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3.)Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransienzim.
4.)Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbondioksida, sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5.)Kadar fotosintat (hasilfotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6.
)Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh (wikipedia2, 2009).
2      Setiap makhuk hidup me
Percobaan Ingenhouz
Membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan O2.
a) Beberapa batang tanaman Hydrilla verticillata dimasukkan ke dalam corong.
b) Corong ditempatkan ke dalam gelas beker yang berisi air dalam keadaan terbalik    
(air harus penuh) dan dikaitkan dengan kawat penyangga.
c) Pipa ditutup dengan tabung reaksi yang berisi air secara terbalik.
d) Perangkat percobaan ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
Hasilnya pada tabung reaksi terdapat gelembung-gelembung air. Untuk membuktikan
apakah gas yang muncul itu O2 dapat diuji dengan memasukkan lidi yang membara.
Apabila terbentuk nyala api, maka gas yang muncul tersebut O2.milik

                                 CO2 + H2O   ------->   C6H12O6 +O2 + O2

Alat :
No
Nama Alat
Jumlah
1
Gelas Beker
1 buah
2
Corong
1 buah
3
Tabung reaksi
1 buah
4
Baki
1 buah
Bahan :
No
Nama Bahan
Jumlah
1
Air
Secukupnya
2
Hydrilla verticillata
Secukupnya

  •      Menyiapkan alat dan bahan
  •       Merangkai alat dan bahan seperti gambar dibawah ini, dengan catatan tabung reaksi harus dalam keadaan penuh berisi air (jangan ada rongga udara).


  •          Menyimpan rangkaian tersebut dibawah sinar matahri secara langsung
  •      Menghitung banyaknya gelembung selama 20 menit
  •      Mengamati banyaknya gelembung dan mencatat pada tabel hasil pengamatan

Waktu
Jumlah Gelembung
Rata-rata banyak gelembung  (per menit)
10 menit pertama
4554 gelembung
± 455 gelembung
1 menit ke-I
263 gelembung
263 gelembung
1 menit ke-2
290 gelembung
290 gelembung
1 menit ke-3
230 gelembung
230 gelembung
1 menit ke-4
420 gelembung
420 gelembung
1 menit ke-5
481 gelembung
481 gelembung
1 menit ke-6
670 gelembung
670 gelembung
1 menit ke-7
619 gelembung
619 gelembung
1 menit ke-8
689 gelembung
689 gelembung
1 menit ke-9
733 gelembung
733 gelembung
1 menit ke-10
920 gelembung
920 gelembung





Berdasarkan tabel hasil pengamatan, jumlah dan rata-rata gelembung itu berbeda setiap menitnya. Tetapi pada 10 menit pertama rata-rata gelembungnya sama setiap menitnya yaitu 455 gelembung/menit atau kita sebut gelembung konstan. Tetapi pada 10 menit berikutnya yang kita hitung setiap menit, ternyata jumlah gelembung setiap menitnya berbeda. Hal itu dapat terjadi karena pada saat kita praktikum, cahaya mataharinya tidak selalu bersinar dengan terang karena ada saat-saat tertentu cahaya matahari redup. Sehingga gelembung yang dihasilkan pun tidak selalu konstan karena proses fotosintesis tidak berjalan dengan maksimal.
Dan ada saatnya gelembungnya itu berukuran kecil dan besar. Hal itu terjadi jika gelembung-gelembung yang kecil itu terperangkap diantara Hydrilla-Hydrilla sehingga pada saat gelembung yang kecil itu ke atas,  mereka sudah dalam keadaan gelembung besar karena telah menyatu dengan gelembung yang kecil lainnya.

Berdasarkan hasil percobaan, terbukti jika hasil fotosintesis berupa gas O2, karena berdasarkan hasil percobaan Ingenhousz muncul gelembung-gelembung pada tabung reaksi.
Sebaiknya pada saat percobaan Ingenhousz menambahkan bahan tambahan misalnya menambahkan larutan NaHCO3 agar lebih mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhui fotosintesis khususnya pada percobaan Ingenhosz.



LAMPIRAN
                       

 

                  


1 komentar:

jack mengatakan...

thanks , sangat membantu

Posting Komentar