1. Apakah
peranan enzim untuk tubuh kita ?
A. Enzim
ada dua golongan, yaitu:
1.
Enzim metabolisme terdapat di seluruh tubuh dan berperan dalam memperlancar
proses kimiawi yang terjadi, seperti siklus menstruasi, sistem hormon, dan
antibodi dalam tubuh kita.
2.
Enzim pencernaan terdapat di sepanjang
saluran pencernaan, yaitu dikelenjar air liur, usus halus, usus besar, lambung,
dan pankreas. Enzim pencernaan yang paling banyak berperan dalam proses
metabolisme adalah amylase, lipase, dan protease. Amylase bertugas merombak
karbohidrat menjadi glukosa. Sedangkan lipase yang bertugas mengurai lemak
menjadi asam lemak, serta protease yang bertugas memecah protein menjadi asam
amino.
B. Enzim
sebagai Biokatalisator
Enzim secara
umum, menghasilkan kecepatan,spesifisitas, dan kendali pengaturan terhadap
reaksi yang berlangsung dalam tubuh. Enzim adalah protein yang berfungsi
sebagai katalisator,yaitu senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia
tanpa merubah keseimbangan reaksi. Jadi enzim tidak ikut terlibat dalam reaksi
sehingga struktur enzim akan tetap sama, baik sebelum maupun sesudah reaksi
berlangsung. Daya katalik enzim terletak dalam rentang 10^6 sampai 10^14.
Referensi :
·
Marks, Dawn B dkk.
2000. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah
Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC.
·
Susilowarno, R Gunawan
dkk. Tanpa tahun. Biologi SMA/MA Kelas XII. Tanpa kota: Grasindo
Diakses tanggal 4 Desember 2014.
2. Jelaskan
faktor- faktor yang mempengaruhi kerja enzim ?
a.
Suhu
Pada reaksi kimia pada umumnya, tiap
kenaikan suhu sebesar kan diikuti dengan bertambahnya
kecepatan reaksi sebesar dua kali. Hal ini terjadi karena pada suhu yang
meningkat, energy kinetic antara partikel dan enzim juga akan meningkat hingga
memperbesar kemungkinan bertemunya enzim dan substrat. Hal
ini memudahkan terikatnya molekul substrat pada sisi aktif enzim. Namun untuk enzim yang bersifat termolabil akan terdenaturasi pada suhu
tinggi hingga kecepatan reaksi juga akan turun. Enzim pada manusia memiliki
suhu optimum sekitar 30 C - 40 C dan pada suhu rendah dibawah 0 C, pada suhu tersebut enzim tidak
bekerja/tidak aktif.
b.
pH
Setiap enzim
bekerja optimal pada pH tertentu, jadi derajat keasaman juga mempengaruhi aktivitas
enzim. Perubahan kondisi asam dan basa di sekitar molekul enzim dapat
menyebabkan ionisasi dari gugus karboksil dan amin dari bagian-bagian enzim
yang tersusun atas protein (apoenzim) dan dapat menyebabkan denaturasi enzim yaitu
rusaknya atau terjadi perubahan struktur (bentuk 3D) enzim yang menyebabkan enzim
tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya atau enzim tidak dapat bekerja
dengan baik.
c.
Aktivator
dan inhibitor
Aktivator
merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dan substratnya. Contohnya
adalah ion klorida yang berperan dalam aktivitas amylase dan saliva. Sebaliknya,
inhibitor merupakan suatu molekul
yang menghambat ikatan enzim dengan substratnya dan biasanya logam berat yang
dapat memepengaruhi aktifitas enzim. Contohnya adalah Pb, Cu, Zn, Cd, Ag, dan ion sianida
menutupi sisi aktif enzim yang terlibat dalam respirasi.
d.
Konsentrasi
enzim
Semakin besar konsentrasi
enzim semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi
enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
e.
Konsentrasi
substrat
Bila jumlah enzim
dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi
substrat karena lebih banyak jumlah molekul substrat yang terlibat dengan
aktivitas enzim. Sedangkan konsentrasi substrat yang rendah berarti lebih
sedikit jumlah molekul substrat yang dapat melekat pada enzim, menyebabkan
berkurangnya aktivitas enzim. Namun, pada saat sisi aktif semua enzim bekerja,
penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim lebih lanjut.
f. Pengaruh faktor-faktor lain
Enzim dapat
dirusak dengan pengocokan, penyinaran ultraviolet dan sinar-x, sinar-β dan
sinar-γ. Untuk sebagian ini disebabkan karena oxidasi oleh peroxida yang
dibentuk pada penyinaran tersebut. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh adanya
inhibitor seperti obata-obatan dan sebagainya.
Referensi:
·
Aryulina, Diah dkk.
2004. Biologi 3: SMA dan MA untuk Kelas XII.
Jakarta: Esis
·
Susilowarno, R Gunawan
dkk. Tanpa tahun. Biologi SMA/MA Kelas XII. Tanpa kota: Grasindo
3. Jelaskan
nama-nama enzim dan klasifikasinya ?
Klasifikasi enzim berdasarkan jenis reaksi yang
dikatalis
1. Oksidoreduktase
Enzim-enzim yang mengkatalisis oksidoreduksi antara 2 substrat s
dan S’
Sred + S’oks + S’red
Kelas yang besar dan penting ini meliputi enzim-enzim yang juga
dikenal sebagai dehidrogenase atau sebagai oksidase. Yang termasuk adalah
enzim-enzim yang mengkatalisis oksidoreduksi dari gugus CH-OH, CH_CH, C=O,
CH-NH2,
dan CH=NH. Diantara subkelas yang mewakilinya adalah
1.1 Enzim yang bekerja pada
gugus Ch-OH sebagai donor elektron.
Misalnya :
1.1.1 Alkohol : NAD oksidoreduktase [ alkohol dehidrogenase ]
Alkohol + NAD+ =
aldehid atau keton + NADH + H+
1.2 Enzim yang bekerja pada
gugus CH-NH2
sebagai elektron. Misalnya:
1.2.1 L-Glutamat : NAD (P) oksidoreduktase (deaminasi) [glutamat
dehidrogenase
dari hati binatang]. NAD (P)
berarti bahwa baik NAD
maupun cNADP bekerja sebagai
akseptor elektron.
L-Glutamat + H2O + NAD(P) = alfa-ketoglutarat + NH4+ +
NAD(P)H + H+
1.3 Enzim yang bekerja pada
gugus hem dari donor elektron. Misalnya
:
1.3.1 Sitokrom c : O2 oksidoreduktase [sitokrom
oksedase].
4 sitokrom c reduksi + O2 + 4 H+ = 4
sitokrom c teroksidasi + 2 H2O.
Enzim yang bekerja pada H2O2 sebagai
asektor elektron. Misalnya :
H2O2 oksidoreduktase
[katalase].
H2O2 + H2O2 = O2 + 2H2 O.
2. Transferase.
Enzim-enzim yang mengkatalisis pemindahan suatu gugus, G (lain
dari hidrogen), antara sepasang substrat S dan S’.
S-G + S’ = S’-G + S
Dalam kelas ini termasuk enzim-enzim yang mengkatalisis pemindahan
gugus satu karbon, residu aldehida atauketon, dan gugus yang mengandung asil,
alkil, glikosil, fosfor atau sulfur. Beberapa subkelas penting adalah :
2.3 Asiltransferase. Misalnya
:
2.3.1.6 Asetil-KoA : kolin O-aseetiltransferase [ kolin
asiltrasferase].
Asetil-KoA + kolin = KoA + asetilkolin.
2.4 Glikosiltransferase. Misalnya :
2.4.1.1 alfa-1,4-glukan : ortofosfat glikosil transferace
[fosforilase]
(a;fa-1,4,-glukan)n + ortofosfat = (alfa-1,4 glikosil)n-1 +
alfa-D-glukosa-1-fosfat.
2.7 Enzim-enzim yang mengkatalisis pemindahan gugus yang
mengandung fosfat. Misalnya :
2.7.1.1 ATP : D-heksosa-6fosfotransferase [heksokinase]
ATP + D-heksosa = ADP + D-heksosa-6fosfat.
3. Hidrolase
Enzim-enzim yang mengkatalisi hidrolisis ikatan-ikatn ester, eter,
peptida, glikosil, anhidrida asam, C-C, C-halida, atau P-N. Misalnya :
3.1 Enzim-enzim yang bekerja pada ikatan ester. Misalnya :
3.1.1.8 Asilkolin asil-hidrolase [pseudokolinesterase].
Asilkolin + H2O = kolin + Asam.
3.2 Enzim-enzim yang bekerja pada senyawa glikosil. Misalnya :
3.2.1.23 beta-D-galaktosida galaktohidrolase [beta-galaktosida]
beta-galaktosida + H2O = alkohol + D-Galaktosa.
3.4 Enzim-enzim yang bekerja pada ikatan peptida.
Nama-nama klasik (pepsin, plasmin, rennin, kimotripsin) masih
banyak dipakai karena over lapping dan kespesifikan yang tidak menentu yang
membuat tata-nama menurut sistem tidak praktis pada dewasa ini.
4. liase.
Enzim-enzim yang mengkatalisis pembuangan gugus dari substrat
dengan mekanisme yang lain dari pada hidrolisis, dan meninggalkan ikatan
rangkap.
Yang termasuk golongan ini adalah enzim yang bekerja pada ikatan
C-C, C-O, C-N, C-S, dan C-halida. Yang termasuk subkelasnya adalah :
4.1.2 Aldehida-liase.
Misalnya :
4.1.2.7 Ketosa-1-fosfat = dehidroksoaseton fosfat + aldehida.
4.2 Karboks-oksigen liase. Misalnya :
4.2.1.2 l-malat hidro-liase /fumarase/
L-malt = fumarat + H2O
5. Isomerase
Yang termasuk kelas ini adalah semua enzim yang mengkatalisis
interkonversi isomer-isomer optik, geometrik, atau posisi. Beberapa subkelasnya
adalah :
5.1 Rasemase dan epimerase. Misalnya :
5.1.1.1 Alanin rasemase
L-alanin + D-alanin
5.2 Sis-trans isomerrase. Misalnya :
5.2.1.3 Semua trans-retinen 11-sistrans isomerase [retinen
isomerase].
Semuatrans-retinen = 11-sis-retinen.
5.3 Enzim-enzim yang mengkatalisis interkonversi aldosa dan
ketosa. Misalnya:
5.3.1.1 D-gliseraldehida-3-fosfat ketol-isomerase [triosafosfat isomerase].
D-Gliseraaldehida-3-fosfat = dihidroksiaseton fosfat
6. Ligase (ligare =
mengikat)
Enzim yang mengkatalisis penggabungan 2 senyawa diikuti oleh
pemecahan ikatan pirofosfat pada ATP atau senyawa yang sejenis. Yang termasuk
golongan ini adalah enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi pembentukan ikatan
C-O, C-S, C-N, dan C-C. Subkelasnya diwakili oleh :
6.2 Enzim-enzim yang mengkatalisi pembentukan ikatan G-S. Misalnya :
6.2.1.4 Suksinat : KoA ligase (GDP) [suksinat tiokinase]
GTP + suksinat : KoA ligase (GDP) + Pi + suksinil
6.3 Enzim-enzim yang mengkatalisis pembentukan ikatan C-N. Misalnya :
6.3.1.2 L-Glutamat : Amonia ligase (ADP) [Glutamin sintetase].
ATP + L-Glutamat + NH4 = ADP + oriofosfat + L-Glutamin
6.4 Enzim-enzim yang mengkatalisis pembentukan ikatan C-C. Misalnya :
6.4.1.2 Asetil-KoA : CO2 ligase (ADP) [asetil-KoA
karboksilase].
ATP +
asetil-KoA + CO2 = ADP + Pi + malonil- KoA
Referensi :
·
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3483/3/biokimia-mutiara.pdf.txt . Diakses tanggal 4
Desember 2014.
4. Jelaskan
kerja inhibitor enzim ?
Enzim dapat
bekerja dengan baik, tetapi ada juga substrat yang bekerja sebagai penghambat
reaksi kimia yang disebut sebagai inhibitor. Inhibitor enzim bekerja sebagai
penghambat kerja enzim yang mestinya dapat mempercepat reaksi kimia tetapi
malah memperlambat atau bahkan dapat merusak enzim itu sendiri. enzim bekerja
pada kondisi dan situasi yang khas atau tertentu.
Enzim yang
bekerja menghambat atau inhibitor dapat terjadi secara:
1.
Inhibitor reversibel
a.
Inhibitor kompetitif. Inhibitor ini bersaing dengan
substrat untuk menempati sisi aktif enzim. Hal initerjadikarena inhibitor
memiliki stuktur yang mirip dengan substrat. Enzim yang telah berikatan dengan
inhibitor tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai biokatalisator.
b. Inhibitor
nonkompetitif. Inhibitor kompetitif tidak bersaing dengan
substrat untuk berikatan dengan enzim. Inhibitor jenis ini akan berikatan dengan
enzim pada sisi yang berbeda (bukan sisi aktif). Jika telah terjadi ikatan enzim-inhibitor,
sisi aktif enzim akan berubah sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan enzim.
Banyak ion logam berat bekerja sebagai inhibitor nonkompetitif, misalnya Ag+,
Hg2+, dan Pb2+.
Keterangan : (a)Kerja enzim normal.
(b)Inhibitor Kompetitif. (c) Inhibitor Nonkompetitif
2.
Inhibitor irreversibel
Inhibitor yang
berkaitan dengan kelompok enzim tertentu dan akan merusak enzim. Misalnya
racun, gas saraf, dan sianida.
Enzim selain memiliki
sisi aktif juga memiliki sisi reseptor yang disebut dengan enzim allosentrik,
substansi mengikatkan diri di sisi reseptor yang disebut regulator. Regulator
dapat mempengaruhi aktivitas enzim, menjaga enzim supaya tetap dalam keadaan
tidak aktif serta menstabilkan bentuk aktif enzim.
Referensi
:
·
Firmansyah, Rikky dkk.
2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi
untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Pengetahuan Alam.
Bandung: Setia Purna Inves.
5. Apakah
perbedaan kofaktor dan koenzim ?
Kofaktor
Kofaktor
adalah senyawa nonprotein esensial untuk satu atau beberapa reaksi enzim yang
berkaitan. Beberapa enzim tidak memerlukan komponen tambahan untuk mencapai
aktivitas penuhnya. Namun beberapa pula memerlukan molekul non-protein yang
disebut kofaktor untuk berikatan dengan enzim dan menjadi aktif. Kofaktor dapat
berupa zat anorganik (contohnya ion logam) ataupun zat organik (contohnya
flavin dan heme). Kofaktor organik dapat berupa gugus prostetik yang mengikat
dengan kuat, ataupun koenzim, yang akan melepaskan diri dari tapak aktif enzim
semasa reaksi. Koenzim mencakup NADH, NADPH dan adenosina trifosfat.
Molekul-molekul ini bekerja dengan mentransfer gugus kimiawi antar enzim.
Koenzim
Koenzim
adalah molekul organic yang berfungsi sebagai kofaktor dalam reaksi enzim ,
tetapi koenzim hanya sementara mengikatkan diri pada molekul enzim. Koenzim
juga merupakan molekul organik kecil yang mengantarkan gugus kimia dari satu
enzim ke enzim lainnya. Beberapa koenzim seperti riboflavin, tiamina, dan asam
folat adalah vitamin. Gugus kimiawi yang dibawa mencakup ion hidrida (H-) yang
dibawa oleh NAD atau NADP+, gugus asetil yang dibawa oleh koenzim A, formil,
metenil, ataupun gugus metil yang dibawa oleh asam folat, dan gugus metil yang
dibawa oleh S-adenosilmetionina.
Referensi
:
·
Ferdinand P, Fictor dan
Moekti Ariebowo. 2007. Praktis Belajar
Biologi untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:
Visindo Media Persada.
6. Apakah
yang menjadi bahan kofaktor dan koenzim ?
·
Kofaktor biasanya memiliki bahan yang mencakup logam,
seperti:
·
Kofaktor biasanya memiliki bahan yang organic, seperti
: timin, pirofosfat, dan nikotinamida. adenine dinukleotida serta bahan
metalkoenzim, seperti:
Referensi
:
·
Marks, Dawn B dkk.
2000. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah
Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC.
Enzim-enzim
dalam saluran pencernaan.
1. Rongga Mulut :
-
Enzim Ptialin : Terdapat di ludah. Berfungsi mengubah amilum menjadi glukkosa.
2. Lambung :
-
Enzim Pepsin : Berfungsi
memecah protein menjadi proteosa dan pepton.
-
Enzim Renin : Yang
menggumpalkan kasein dalam susu.
- Enzim Lipase : Mengubah lemak . asam lemak + gliserol
- HCl : Mengaktifkan
pepsinogen Pepsin dan membunuh zat yang merugikan
3. Usus Halus :
-
Enzim Sakrase : Mencerna sukrosa
menjadi glukosa dan fruktosa.
-
Enzim Maltase : Mencerna maltosa menjadi glukosa.
-
Enzim Laktase : Mencerna
laktosamenjadi glukosa.
- Enzim Lipase : Mengubah lemak . asam lemak + gliserol
- Erepsin : Mengubah pepton asam amino
- Enterokinase : Mengubah Erepsinogen . erepsin
.
Pankreas :
-
Enzim Lipase : Memecah lemak.
-
Enzim Amilase : Pankreas mencerna amilum menjadi maltosa.
-
Enzim Tripsinogen : Berfungsi mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida
serta asam lemak dan gliserol.
Referensi
:
·
Firmansyah, Rikky dkk.
2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi
untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Pengetahuan Alam.
Bandung: Setia Purna Inves.
0 komentar:
Posting Komentar